Walhi: Ekspansi Tambang Nikel Perparah Emisi Gas Rumah Kaca
Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati mengatakan, ekspansi industri pertambangan nikel global, termasuk Indonesia, akan memperparah emisi gas rumah kaca. Hal itu karena proses produksinya masih menggunakan energi fosil. Menurut Yaya, panggilannya, produksi nikel digenjot untuk memenuhi permintaan sebagai bahan baku baterai litium-ion untuk pasar domestik maupun internasional. Baterai litium-ion adalah komponen utama dari kendaraan listrik bertenaga baterai (KLBB). “Hal ini yang menyebabkan berbagai rencana ekspansi industri pertambangan nikel untuk pembuatan baterai litium,” kata Yaya dalam diskusi virtual, Jumat lalu. Kendaraan listrik bertenaga baterai naik pamor seiring perkembangan isu krisis iklim. Salah satu pemicunya adalah Kesepakatan Paris pada 2015. Pokok dari kesepakatan ini adalah menjaga ambang batas suhu bumi di bawah 2 derajat celcius sebelum Revolusi Industri dan menahan laju kenaikan suhu hingga 1.5 derajat celcius. Ilustrasi bijih nikel...